Semua Konten Blog
/
5 Ways to Maintain Credit Collectibility Score to Stay at 1

5 Ways to Maintain Credit Collectibility Score to Stay at 1

Salah satu dokumen penting di dunia perbankan adalah pengumpulan kredit. Mengapa ini begitu penting? Karena itu berkaitan dengan status kredit individu. Jika bank mengetahui skor pengumpulan kredit seseorang, menjadi mudah bagi bank untuk mengenali karakter dalam mengelola dana, terutama ketika menyangkut pinjaman dari bank.

Ketika Anda memahami betapa pentingnya skor pengumpulan kredit, Anda perlu mempertahankan skor yang baik. Jadi, bagaimana Anda mempertahankan skor ini untuk tetap di 1? Brick akan membantu menjelaskannya, mulai dari memahami pengumpulan kredit, peraturan, status, dan cara mempertahankannya.

Memahami Pengumpulan Kredit

Secara umum, pengumpulan kredit adalah rekam jejak individu dalam melunasi atau menyelesaikan pinjaman mereka. Dari skor ini, lembaga keuangan, dalam hal ini, bank, dapat dengan mudah menentukan apakah individu tersebut memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman lagi atau tidak.

Jadi, secara luas, jika seseorang memiliki skor bagus, akan mudah untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Sebaliknya, jika mereka memiliki skor yang buruk, akan sulit untuk mengajukan pinjaman apa pun.

Setiap individu tidak akan memanipulasi data ini karena telah dicatat dengan baik oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Layanan Informasi Kredit (SLIK). Data dan catatan ini hanya dapat diakses oleh karyawan OJK atau lembaga keuangan terkait.

Peraturan Penagihan Kredit

Setelah memahami arti penagihan kredit, Anda perlu mengetahui peraturan di Indonesia. Peraturan ini bersifat permanen dan tidak dapat diubah kecuali ada perubahan dari Bank Indonesia. Dalam peraturan yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank, terdapat tiga faktor yang menentukan skor penagihan kredit:

  1. Kinerja Debitur
    Jika kinerja debitur baik, artinya mereka dapat bekerja sama dengan lembaga perbankan, skor mereka akan bagus. Hal ini juga terlihat dalam bagaimana bisnis debitur berkembang.
  2. Pengembangan Bisnis Debitur
    Faktor kedua yang menentukan skor bank adalah pengembangan bisnis debitur. Bagaimana kondisi dan situasi saat ini, bersama dengan perkiraan masa depan, dilihat.
  3. Kemampuan untuk Membayar Pinjaman
    Faktor terakhir dalam menentukan skor debitur adalah kemampuan membayar. Hal ini dapat dilihat dari transparansi dokumen, akurasi data saat mengisi formulir, dan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman sesuai aturan yang berlaku.

Status Pengumpulan Kredit

Ada lima level yang digunakan bank untuk menilai peminjam:

  1. Saat ini
    Jika debitur dapat membayar tepat waktu, tanpa hambatan atau hambatan, mereka akan dikategorikan sebagai “Saat ini.” Skor yang sesuai untuk debitur ini adalah satu (1).
  2. Perhatian Khusus
    Jika debitur mengalami masalah, seperti tunggakan dalam 1-90 hari, mereka akan jatuh ke dalam kategori “Perhatian Khusus”. Mereka akan mendapatkan skor dua (2).
  3. Kredit Kurang Saat Ini
    Mungkin hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkan pinjaman ketika masih dalam status “Kredit Kurang”. Karena bank akan selalu waspada terhadap orang-orang dengan skor kredit tiga (3) dan tunggakan berkisar antara 91-120 hari.
  4. Meragukan
    Ada catatan khusus jika seseorang mendapat kategori “Diragukan.” Bank akan ragu kapan debitur dengan kategori ini mengajukan pinjaman. Apalagi jika tunggakan berkisar antara 121-180 hari.
  5. Hutang Buruk
    Jika seorang debitur dengan skor empat sudah merasa sulit untuk mendapatkan pinjaman, hal yang sama berlaku untuk debitur dengan kategori “Hutang Buruk”. Mereka akan mendapatkan tanda hitam dari bank dan pasti tidak akan diberikan pinjaman.

Mempertahankan Skor Pengumpulan Kredit 1

Situasi terbaik yang diinginkan oleh debitur adalah berada dalam kategori “Saat ini”. Namun, ini mungkin tidak mudah, terutama mengingat kondisi ekonomi yang sering bergejolak. Untuk tetap dalam kategori ini, ada 5 cara untuk mempertahankan skor kredit Anda di 1:

  • Pertahankan batas bulanan agar tidak berlebihan.
  • Jangan berlebihan saat menggunakan kartu kredit.
  • Bertujuan untuk nilai pinjaman tidak melebihi 30%.
  • Ajukan pinjaman hanya dalam situasi mendesak.
  • Disiplin dalam membayar cicilan dan hindari gagal bayar.

Ketika Anda memahami makna, peraturan, status, dan cara mempertahankan skor pengumpulan kredit, Anda dapat mengajukan pinjaman untuk tujuan bisnis. Jika Anda bekerja di lembaga keuangan, maka memeriksa skor kredit calon peminjam itu penting. Gunakan Brick untuk terhubung dengan layanan keuangan digital. Manfaatkan solusi layanan pinjaman dari Brick untuk membuat proses verifikasi lebih mudah dan cepat. ***

No items found.
blog-banner-icon-bgban-icon 1ban-icon 2